Hyper-V adalah sebuah perangkat lunak yang berbasis Hypervisor. Hyper-V merupakan sebuah mesin virtualisasi yang disediakan oleh Microsoft yang biasa digunakan untuk membuat server, dalam artian server virtual (non fisik). Penggunaan virtualisasi sangat diperlukan dalam kebutuhan membuat banyak server. Sebagai contoh, jika kita membutuhkan banyak server, maka tidak perlu membeli terlebih dahulu sebuah server fisik sesuai dengan jumlah server yang dibutuhkan.
Jika ingin membuat sebuah server yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan cara menggunakan virtual machine sebagai server virtual. Artinya, kita hanya membutuhkan satu perangkat fisik PC/Server fisik yang dapat digunakan untuk menampung banyak server virtual. Hal ini sangat efisien, mengingat kita hanya perlu melakukan perawatan pada satu server fisik, dan untuk harga satuan server fisik pun cukup mahal. Maka umumnya satu server fisik menggunakan banyak SSD atau Harddisk sebagai partisi untuk menyimpan kebutuhan masing-masing server virtual.
Terdapat beberapa versi Sistem Operasi Windows yang medukung fungsi Hyper-V, seperti Sistem Operasi Windows Server 2012 R2, Windows Server 2016, Windows 8.1, Windows 10 Pro,dsb. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk membuat virtual server menggunakan Hyper-V pada Windows 10. Sebelumnya, pastikan fitur Hyper-V pada komputer sudah diaktifkan. Jika belum, silahkan ikuti langkah-langkah Cara mengaktifkan fitur Hyper-V Manager. Setelah Hyper-V aktif, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Cari Hyper-V melalui windows search, ketikkan Hyper-V, dan pilih Hyper-V Manager.
- Di tab sebelah kanan pilih opsi New->Virtual Machine.
- Lalu akan muncul tampilan sebagai berikut, pilih Next.
- Isikan nama Virtual Machine atau Server sesuai kebutuhan, kemudian pilih Next.
- Pilih Generation 2 untuk mendapat support fitur-fitur baru virtualisasi, dan hanya support basis 64-bit. Atau pilih sesuai kebutuhan. Klik Next
- Isikan memory RAM yang dibutuhkan pada virtual machine dalam satuan MB. Catatan: Ukuran akan menggunakan memory RAM fisik, jadi periksa terlebih dahulu sisa RAM yang tersedia melalui Task Manager. Kemudian pilih Nexk.
- Konfigurasi Network, gunakan Default Switch dari Hyper-V atau bisa juga menambahkan koneksi jaringan tersendiri melalui setting pada virtual machine.
- Tentukan direktori lokasi dimana akan disimpan file Virtual Hard Disk akan disimpan. Serta tentukan ukuran Virtual Hard Disk yang akan digunakan. Kemudian pilih Next. Catatan: Cek terlebih dahulu sisa ukuran yang tersedia di lokasi direktori yang akan dipakai.
- Browse file .iso Sistem Operasi yang akan dipakai. Kemudian pilih Next.
- Kemudian akan keluar preview dari Virtual Machin yang sudah ditentukan tadi, lalu pilih Finish.
No comments:
Post a Comment