Enterprise Resource Planning merupakan istilah dari sebuah recana
pengelolaan sumber daya yang ada dalam perusahaan. ERP pada awalnya
merupakan sebuah pendekatan manual untuk mengelola persediaan pada suatu perusahaan,dan menyimpan persediaan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Tenaga kerja adalah kunci dari penentu biaya yang dibutuhkan pada
suatu perusahaan,maka dari itu ERP juga dapat digunakan dalam menekan biaya
tenaga kerja tersebut.
Pada awalnya,kebijakan pembelian adalah untuk membeli sedikit banyaknya
material yang dibutuhkan. Asumsinya adalah pelanggan akan terus membeli apa
yang dibeli sebelumnya. Persediaan adalah aset,dalam artian teknik yang dicari adalah bagaimana mengelola persediaan yang besar secara
efisien. Dari semua kasus diatas,kemudian timbulah pemikiran untuk memesan
hanya apa yang dibutuhkan saja dalam sebuah perusahaan. Perusahaan tidak
lagi dapat memesan dan menyimpan sedikit untuk seluruh material. Pesanan
harus berdasarkan atas apa yang terjual,kebutuhan harus dipenuhi dari
material yang ada di persediaan atau material yang telah dipastikan akan
datang. Dengan ditemukannya computer,masalah manajemen material mulai
mendapat perhatian. Praktisi dan akademisi mulai berpikir cara mengelola dua
sumber daya kritis dalam perusahaan.
Ada beberapa kata kunci yang digunakan dalam ERP,diantaranya :
- Aspek perencanaan.
- Terintegrasi.
- Organsasi/perusahaan.
- Lintas fungsional.
- Sumber daya.
- Efisien.
Untuk kebutuhan integrasi dalam pengelolaan data dan informasi dibutuhkan
seperangkat aplikasi dan insfratruktur computer. Sekumpulan paket system
informasi dibangun dan diimplementasikan sebagai fasilitator terwujudnya
konsep ERP di suatu organisasi.
Integrasi dalam ERP meliputi:
- Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis.
- Metode dan teknik berkomunikasi.
- Keselarasan dan sinkronasi operasi bisnis.
- Koordinasi operasi bisnis.
Dibawah ini saya akan menjelaskan awal perkembangan dalam ERP.
Tahap 1.
Material Rquirement Planning,konsep ini muncul dari proses pengolahan Bill
Of Material (BOM)/daftar kebutuhan material,dengan mengelola order material
dan komponen. Adapun beberapa input dari MRP yaitu apa yang akan diproduksi
dan material apa yang diperlukan untuk suatu produk,yang dilakukan MRP
adalah menghitung kebutuhan total dan membandingkan dengan apa yang sudah
ada atau akan tiba. Output dari MRP diantaranya melakukan ,membatalkan
pemesanan atau memindahkan waktu pesanan. Asumsi dasar dalam MRP adalah
untuk memungkinkan komputasi,dimana pesanan harus dimulai selambat mungkin
untuk meminimalkan persediaan sambil tetap dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan tepat waktu. Kekurangan dari asumsi ini adalah jika terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan maka pesanan pelanggan kemungkinan akan
terlambat.
Tahap 2.
Close-loop MRP,dengan MRP dapat dimanfaatkan untuk member sinyal kapan
harus melakukan reordering,due-date sebuah order,dan need-date dari barang.
Beberapa karakteristik penting yang dimiliki close-loop MRP yaitu merupakan
sederetan fungsi,tidak hanya material requirement planning,terdiri dari alat
bantu untuk menyelesaikan masalah prioritas dan perencanaan
kapasitas.menyediakan fasilitas umpan balik dari fungsi eksekusi ke fungsi
perencanaan,rencana dapat diubah/diganti jika diperlukan dengan menjaga
prioritas tetap valid jika ada perubahan kondisi.
Tahap 3.
Manufacturing Resource Planning (MRP 3),sama seperti close-loop namun
ditambahkan tiga elemen yaitu:
- Perencanaan penjualan dan operasi,yang merupakan proses untuk
menyeimbangkan antara permintaan dan persediaa.
- Antarmuka keuangan,kemampuan menerjemahkan rencana operasional menjadi
satuan biaya (dalam mata uang tertentu).
- Simulasi,dimana kemampuan untuk melakukan analisa “what if” bisa
mendapatkan jawaban berupa uang maupun unit.
Tahap 4.
Enterprise Resource Planning,dimana dasar-dasar ERP ini mmirip dengan MRP
2. Proses bisnisnya diperluas dan lebih sesuai dengan kondisi perusahaan
dengan beberapa unit bisnis. Integrasi keuangan lebih ditekankan disini,dan
juga adanya alat bantu rantai pasok (supply chain management). Tujuan utama
implementasi ERP untuk perusahaan/organisasi yang menjalankan bisnis dalam
kondisi yang cepat berubah dan kompetitif,jauh lebih baik dari
sebelumnya.
Tahap 5.
Tidak banyak perbedaan dari tahap sebelumnya,perluasan fungsi-fungsi yang
ada pada system ERP sebelumnya juga masih digunakan. Selain focus pada
konsumen juga pada usaha optimasi seluruh jaringan bisnis,termasuk integrasi
dengan supplier.
Itulah beberapa ilmu yang saya pelajari mengenai dasar-dasar ERP,dalam
artikel selanjutnya saya akan mencoba menjelaskan tentang manfaat dan alasan
implementasi ERP. Sekian dan terima kasih.
No comments:
Post a Comment